Bentuk, jenis fungsi dan arti imbuhan
Imbuhan adalah elemen linguistik yang ditambahkan ke kata dasar untuk membentuk kata baru atau mengubah maknanya. Dalam bahasa Indonesia, imbuhan memiliki beberapa bentuk, jenis, fungsi, dan arti sebagai berikut:
Bentuk Imbuhan
1. Awalan (prefix): Ditambahkan di awal kata dasar, seperti ber-, me-, di-, se-, ter-.
2. Sisipan (infix): Dimasukkan di tengah kata dasar, seperti -el-, -em-, -er- (contoh: telunjuk dari tunjuk).
3. Akhiran (suffix): Ditambahkan di akhir kata dasar, seperti -kan, -i, -an.
4. Konfiks: Gabungan antara awalan dan akhiran, seperti ke-...-an, per-...-an.
Jenis Imbuhan
1. Imbuhan asli: Imbuhan yang berasal dari bahasa Indonesia sendiri. Contoh: me-, ber-.
2. Imbuhan serapan: Imbuhan yang berasal dari bahasa lain, seperti Sanskerta atau Arab. Contoh: -wan, -wati, -man.
Fungsi Imbuhan
1. Membentuk kata kerja: Seperti memasak (me- + masak).
2. Membentuk kata benda: Seperti pemimpin (pe- + pimpin).
3. Membentuk kata sifat: Seperti terkenal (ter- + kenal).
4. Menyatakan keadaan atau perbuatan: Contoh: dimakan (di- + makan).
Arti Imbuhan
Imbuhan dapat memberikan berbagai makna, seperti:
Aktif: Memasak berarti melakukan kegiatan memasak.
Pasif: Dimakan berarti dikenai perbuatan makan.
Keadaan: Kebersihan berarti kondisi bersih.
Causative (menyebabkan): Menghidupkan berarti membuat hidup.
Dengan memahami imbuhan, kita bisa lebih mudah mengenali fungsi dan makna kata dalam bahasa Indonesia.
Komentar
Posting Komentar